Memuat Halaman
Logo PT. Teguh Seksama Prima

Ekspor Rempah-rempah Indonesia ke China dan AS Capai 148 Ribu Ton, Meningkat Meski Terjadi Penurunan Nilai

Last updated 23 January 2024

Ekspor Rempah-rempah Indonesia ke China dan AS Capai 148 Ribu Ton, Meningkat Meski Terjadi Penurunan Nilai

Jakarta - Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam pasar global rempah-rempah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa selama periode Januari-November 2023, ekspor rempah-rempah Indonesia mencapai 148,22 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 564,12 juta atau setara Rp 8,78 triliun. Meskipun terjadi penurunan nilai sebesar 4,16% (yoy), volume ekspor meningkat sebesar 29,77% (yoy).

Pasar global terus menunjukkan minat terhadap rempah-rempah Indonesia, terutama jenis-jenis seperti lada, vanila, kayu manis, cengkeh, pala, kapulaga, jahe, dan kunyit. Tiongkok, Amerika Serikat (AS), India, Vietnam, dan Belanda menjadi negara tujuan utama ekspor rempah-rempah Indonesia.

Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Rini Satriani, menyatakan bahwa permintaan terhadap rempah-rempah Indonesia tetap kuat, meskipun terjadi penurunan harga secara agregat. Fenomena ini diindikasikan oleh peningkatan ekspor tertinggi ke negara seperti Bangladesh, Pakistan, Tiongkok, India, dan Peru.

Pada awal pandemi COVID-19, kesadaran akan pentingnya kesehatan meningkat, yang memicu peningkatan permintaan rempah-rempah sebagai bahan baku herbal dan obat lokal yang mendukung sistem imunitas tubuh. Rini menjelaskan bahwa rempah-rempah seperti pala, lawang, dan kapulaga memainkan peran penting dalam industri makanan dan kosmetik, sementara adas, ketumbar, dan jintan memiliki manfaat kesehatan yang beragam.

Meskipun beberapa jenis rempah mengalami pelemahan permintaan, seperti pala, lawang, kapulaga, lada, dan kayu manis, beberapa jenis lainnya mencatat pertumbuhan positif. Cengkeh tumbuh 61,03% (yoy), sementara adas, ketumbar, dan jintan tumbuh 81,55%, dan jahe, kunyit, serta rempah lainnya tumbuh 139,47% (yoy).

Menanggapi potensi besar ekspor rempah-rempah, LPEI melalui Program Desa Devisa terus memberikan pelatihan dan pendampingan terintegrasi untuk meningkatkan pengetahuan para petani rempah. Sejauh ini, LPEI telah berhasil membangun 917 Desa Devisa di seluruh Indonesia, memberikan manfaat langsung kepada 80.234 petani, nelayan, pengrajin, dan warga lainnya.

Program Desa Devisa LPEI dirancang untuk memberikan pendampingan komprehensif dan berkelanjutan, termasuk penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas produksi, prosedur ekspor, perizinan, sertifikasi, dan akses pasar. Dengan demikian, Indonesia dapat terus mempertahankan surplus perdagangan rempah-rempahnya, meskipun dihadapkan pada tantangan perubahan iklim dan perlambatan ekonomi di beberapa negara tujuan ekspor.

Logo PT. Teguh Seksama Prima

PT. Teguh Seksama Prima

Menjelajahi dan Memperkenalkan Kekayaan
Produk Indonesia ke Seluruh Dunia.
"Inovasi Tanpa Batas, Berkolaborasi untuk Kemajuan."

halo@teguhseksamaprima.com 0895321277470

AD PREMIER LANTAI 17 SUITE 04 B,
JL. TB. SIMATUPANG NO. 5, Kelurahan Ragunan, Kec. Pasar Minggu, Kota Adm. Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, 12550

© - All rights reserved Created by Digital Dreamers